TEKNIK STORYTELLING (BERCERITA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ASING PESERTA DIDIK DI PIAUD RAIDHATUL ILMI
Abstract
Berbicara merupakan cara pertama anak-anak untuk berinteraksi dengan guru,
teman sejawat maupun orang lain. Selain itu, keberhasilan dalam belajar bahasa
asing bagi peserta didik pada awalnya bisa ditinjau dari kemampuan berbicara.
Namun, hal itu tentu dirasa sulit dilakukan bagi para peserta didik di jenjang
usia anak usia dini, terlebih untuk berbicara bahasa asing, terutama bahasa
Inggris. Ada sebuah Banyak alasan mengapa mereka mengalami kesulitan
dalam berbicara, seperti kurangnya pemahaman, kurangnya kosa kata untuk
mengungkapkan gagasan, kurangnya kesempatan untuk berbicara, dan
kurangnya metode pengajaran yang menarik yang dapat memotivasi mereka
untuk berbicara. Oleh karena itu, kajian ini menjawab asumsi-asumsi tersebut
dengan membandingkan salah satu lembaga sekolah usia dini yang telah
menerapkan metode bercerita, yakni PIAUD Raidhatul Ilmi. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif tindakan kelas yang tujuan utamanya adalah
untuk mengetahui ada atau tidaknya teknik bercerita bisa meningkatkan
kemampuan bahasa asing. Subyek penelitian ini adalah beberapa guru dan
peserta didik PIAUD Raidhatul Ilmi yang berjumlah 23 peserta didik tahun dari
2022/2023. Data dari penelitian diperoleh dari observasi dan tes berbicara.
Hasilnya menunjukkan ada sebuah peningkatan pada peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan berbicara dengan menggunakan metode bercerita.
Bercerita mampu meningkatkan kemampuan mereka dari sudut pemahaman,
kelancaran, kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan.
Kata Kunci : Teknik bercerita, kemampuan berbicara, pembelajaran bahasa
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hamka Ilmu Pendidikan Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.



